Akulah itu
selembar puisi yg menunggu
ditumpukan kata-kata baru
seperti pintamu
sebab kau menghitung ragu
Akulah itu
Selembar puisi yang termangu
dihimpitan hari-hari baru
seperti gagu
menaksir keputusanmu
Akulah itu
selembar puisi usang yg membatu.
Medan, 28 April 2005
Kamis, Mei 29, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
Yugs, daw nabasahan ko naman ni sa iban nga blog?
bang dalam bangat kata katanya..
kena bagi yang merasakanya..
membuat terbius jiwa jiwa yang gundah..
Posting Komentar